Latihan pramuka kelas 3 – 6 SD Muhammadiyah
Gunungpring siang itu (6/10) nampak lain dari biasanya. Jika biasanya latihan
digelar di halaman sekolah atau lapangan, namun kali ini semua siswa
dikumpulkan di aula yang terletak di lantai 2. Seluruh pembina pun nampak sibuk
mengatur barisan ratusan siswa tersebut. Rasa penasaran terpancar dari wajah
para siswa, apalagi ketika para pembina mengatakan bahwa dalam latihan kali ini
SD Muhammadiyah Gunungpring mendatangkan tamu istimewa. Dalam suasana yang
tenang dan sesekali terdengar satu-dua siswa yang berbisik-bisik menebak siapa
tamu yang diundang itu.
Ketenangan itu segera berubah menjadi heboh
saat para tamu satu persatu memasuki aula. Beberapa siswa putri menjerit bahkan
ada yang langsung pindah ke barisan paling belakang. Namun sebagian besar siswa
malah merangsek maju. Ternyata tamu yang diundang oleh sekolah adalah Komunitas
Reptil Magelang (KOREM). Mereka datang dengan membawa beberapa ular yang cukup
besar, seperti Retic Phyton, Molurus Albino, Blood Phyton, Olive Phyton, dan
lain-lain. Ada pula sejenis kadal bernama vavanus Indicus.
Ular-ular itu ada yang dikalungkan di leher
dan beberapa dilepas di lantai aula. Kehebohan berlanjut saat kakak-kakak dari
Korem mempersilahkan setiap siswa untuk memegang atau bahkan membiarkan
tubuhnya dililit ular yang cukup besar itu. Ada yang bergidik ngeri dan lari
menjauh, namun banyak pula siswa yang berani untuk melingkarkan ular-ular itu
di leher dan tubuh mereka.
“Ini sebagai salah satu cara untuk
mengaplikasikan pembelajaran IPA (Sains) secara lebih mendalam dan mengasyikan
karena dari Korem kita juga bisa mengetahui cara perkembangbiakan repti”,
ungkap Arfan Ari Nugroho selaku guru pendamping yang juga anggota Korem.
Sedangkan salah satu siswa Assyifa Alifia
Yasmine kelas 5 mengatakan bahwa pengalaman memegang ular besar ini merupakan
hal yang pertama kali dan akan sulit untuk dilupakan, mula-mula agak takut
namun karena banyak teman yang berani, akhirnya jadi berani juga”, katanya.
Dalam kesempatan itu Faubia, salah satu
anggota Korem memaparkan berbagai jenis ular dan juga sikap yang tepat jika
bertemu dengan seekor ular. Beberapa pertanyaan yang terlontar dari para siswa
juga dijawab dengan singkat namun jelas sehingga memberikan wawasan dan
pengetahuan yang baru bagi anak-anak.
“Kami merasa gembira karena kami diundang
untuk memberikan sosialisasi tentang reptil kepada anak-anak sekolah. Pada
intinya kami mensosialisasikan langkah-langkah yang tepat jika anak-anak
bertemu dengan ular. Hal ini akan membuat ular juga bisa berfungsi sebagai
penyeimbang ekosistem, Kata Manto selaku Ketua dari KOREM. Setelah sesi tanya
jawab, acara dilanjutkan dengan berfoto bersama. Sebagai tindak lanjut, SD
Muhammadiyah Gunungpring akan kembali mengundang mereka untuk datang kembali
guna memperkenalkan reptil pada tiap-tiap kelas paralel.
Seru sekali ini pak,jadi pengen
BalasHapus